Minggu, 15 April 2012

Jogja masih panjang...

libur tlah tiba.. libur tlah tiba! finally setelah perjuangan panjang di semester 3 liburpun datang juga, walaupun cuma 2 minggu tapi gue berusaha mempergunakannya sebaik mungkin. dan tempat untuk berlibur jatuh kepada *jeng jeng* kota gudeg alias Yogyakarta!! kali ini gue akan menjadi bag packer. sendirian? pastinya enggak,  gue ber4 bersama sang kekasih Ivan sanjaya dan pasangan jayus Aisah Yulita(ica) dan Krisna Adi Putra(adi). wooooh i feel so excited!! jadwal keberangkatan akhirnya ditetapkan pada hari jumat, 10 februari 2012.

the first step is buying train’s ticket. kita memutuskan membeli tiket hari senin di pasar senen. hari itu hari terakhir gue UAS, dan kita langsung cus dari binus menggunakan helikopter ke ps senen. karena oh karena kita bakal jadi bag packer, dengan uang pas-pasan kita beli tiket ekonomi Jkt-Jogja bernama Progo dengan harga yang sangat murah meriah yaitu Rp 35.000, tapi..... hambatan, kesialan, kesusahan mulai muncul dari hari itu. why? Ticket was sold out!!! ah kita hampir putus asa saat itu.. duduk bentar, berpikir, yap mari mencari calo! dengan muka melas kita berjalan ke arah jadwal kereta ditempel dan berharap didatangi seorang calo yang menawan hati. dan tiba-tiba seorang lelaki hitam kurus tinggi memakai sweater merah sksd “mau kemana mbak?” “jogja mas, tapi keabisan tiket” “oh mau naik apa emang?” “progo” “gue ada nih, kalo harganya sesuai” setelah perbincangan yang cukup panjang akhirnya pilihan jatuh kepada sang calo, dengan kesepakatan harga Rp 70.000, 2x lipat dari harga asli. dengan penuh harapan kita memberi DP Rp 100.000 kepada si calo. udah tenang? sedikit. tapi gue agak ragu, gue terus bertanya-tanya kalo calonya boong gimana blabla, tapi yang lain meyakinkan, seperti biasa nyuruh gue jangan berandai-andai fiuuh. yak kitapun pasrah, liburan kita ada di tangan calo. haha

the second step absolutely surfing the “cheapest” hotel and booking. target kita adalah kamar berfasilitas lengkap (ac, tv, kamar mandi dalam) dengan harga dibawah Rp 100.000. Dengan bantuan mbah google pilihan pertama jatuh kepada Hotel Puspita, hotel dengan bangunan khas jawa, memiliki berbagai tipe kamar, dari yang pake kipas angin sampai kamar berfasilitas lengkap dengan harga Rp 110.000. keluar dari target? haha ya begitulah, tapi rata2 penginapan yang kita inginkan harganya memang diatas 100, tapi setidaknya hotel ini cukup murah. sekitar hari rabu gue menelfon hotel tersebut. sesuai harapan kamar yang kita inginkan masih belum terisi untuk hari sabtu, huff lega, tapi gue berfikir lagi, hotel itu cukup jauh dari pusat kota malioboro, okelah jangan booking dulu, mari mencari lagi... setelah perjalanan di internet yang cukup panjang, buka ini buka itu telfon ini telfon itu sampailah kepada sebuah hotel (lebih tepatnya pondok) yang menyediakan kamar berukuran cukup  besar dan berfasilitas super lengkap (large bed, ac, tv, dispenser, sofa, meja, lemari, kamar mandi dalam) waw menarik sekali, pondok tersebut bernama Pondok 71, yang bertempat di Jl. MT Haryono, Pugeran, MJ2 71, Yogyakarta. jatuhlah hati kita pada pondok tersebut.

hari H pun tiba, kita packing dan menunggu kabar dari calo dirumah masing-masing dengan penuh harapan. doi janji akan menghubungi kita sekitar jam 4. tiba-tiba bb gue bunyi, ternyata ada bbm dari ica yang isinya “ti calonya gak dapet tiket, katanya hari ini tiketnya cuma dikeluarin 10, ini gue sama adi udah perjalanan ke senen mau ketemu calonya yang katanya mau ngembaliin DP” gue diem.. liburan yang gue harapkan bener-bener hancur di tangan calo. gue sama yang lain pusing, gatau harus gimana, masing-masing udah ijin mau pergi, akhirnya sehabis magrib gue memutuskan ke stasiun senen dengan membawa perlengkapan kayak bener-bener mau ke liburan, padahal nasib kita belum jelas gimana. sampai sana kita diskusi, debat ini itu dan mencari solusi. yak kita ke stasiun gambir! berharap masih ada tiket eksekutif untuk malam ini. sebenernya agak ngenes juga ngebayangin naik eksekutif, menghabiskan uang yang kita punya, tapi apalah daya kita udah setengah jalan. dari senen kita naik ojek ke gambir, sampai tempat langsung lari dan ngantri di loket untuk pembelian tiket langsung. sekitar setengah jam kita ngantri tiba-tiba..... maaf tiket habis! lemes, lemes banget. kita langsung berfikir gimana nasib kita, gak mungkin kita pulang karna itu bakal sangat memalukan -_- di gambir, travel, mobil mulai menawari kita, awalnya dengan harga Rp 350.000 sampai turun menjadi Rp 250.000. sempet kepikiran naik itu kendaraan karna saking pasrahnya, tapi masing-masing kita mual kalo naik mobil ke perjalanan jauh. akhirnya kita acuhkan travel dkk, kita bergegas ke loket pemesanan, berharap ada tiket untuk besok pagi. kita mengisi 3 lembar kertas pemesanan, berharap ada salah satu diantaranya yang masih tersisa. *dag dig dug* dan yak selamat masih ada tiket ekonomi AC bernama Gajah Wong dengan harga Rp 150.000, alhamdulillah sujud syukur. sekarang urusan tiket sudah aman, kita lega, sedikit. sekarang yang jadi masalah adalah mau tidur dimana kita malam ini??
malam itu kita bermalam di stasiun gambir, like a gembel, ditemani banyak nyamuk dan udara dingin yang menusuk. yang kita punya hanyalan selembar jaket dan sebuah pelukan dari orang terkasih yang cukup menghangatkan L

pagi pun tiba.. langit cerah menghantarkan kita menuju stasiun senen karena kita akan berangkat dari sana. dengan perut yang kosong, cacing yang mulai demo kita mencari sesuap sarapan, yang kita dapat adalah bubur ayam. setelah perut terisi, kita melangkahkan kaki menuju kereta yang akan menghantarkan kita menuju kota yang asing, tanpa orangtua, tanpa rombongan, hanya berempat, dan hanya berbekal ransel. mata terus mencari dimana tempat duduk kita. yak disitu, bukan berhadapan tapi bersebelahan, tidak seperti yang diharapkan. Jam 8 tepat masinis mulai menjalankan kereta perlahan-lahan, meninggalkan stasiun, headset segera dipasang, ipod sudah siap disetel. bismillahirahmanirahim Jogja here we come J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar