Minggu, 15 April 2012

lost in Jogja

“Stasiun Tugu, Yogyakarta” itulah papan yang gue lihat saat keluar dari kereta api. waw ini bener-bener udah sampe? gue masih gak percaya. alhamdulillah kita sampai dengan selamat, rasanya.... rasanya indah banget saat kita sampai disana, saat itu gue pengen teriak sekenceng-kencengnya, lega banget rasanya, perjuangan kita gak sia-sia bro!

Kita langsung menuju penginapan yang sudah kita booking, dimana dimana dimana kekasih tercinta tak tahu dimana(?) gue juga gak ngerti kenapa nyambung ke ayu ting ting -_- yang jelas kita sama sekali buta jalan, yang pertama kita cari adalah malioboro karna itulah patokan kita. yak alhamdulillah wasyukurilah ternyata maliobo deket banget bok dari stasiun. kita langsung bergegas kesana dan memutuskan naik Transjogja, kita tanya-tanya sama masnya ke mt haryono naik yang mana blablabla. semenit.. lima menit.. sepuluh menit.. sejam! akhirnya datang juga.. ternyata menunggu transjogja sama seperti menunggu kamu kembali padaku #skip

Taraaaaang! sampailah kita di penginapan, ternyata oh ternyata penginapan kita lumayan jauh dari malioboro, gak tau mesti nyesel atau gimana, tapi yauwislah harganya worted banget soalnya. kita langsung menuju 2 kamar yang sudah kita pesan, 1 kamar untuk cewe dan satu lagi kamar untuk cowo. sampai kamar hal yang gue lakukan adalah mandi!! gila 24 jam lebih gue gak mandi, badan rasanya lengket selengket hati aku ke kamu #skip(lagi). sekitar jam 8 kita memutuskan untuk capcus nyari makan. tempat yang kita tuju gak lain dan gak bukan adalah malioboro, sekali lagi, kita buta jalan -_- dengan ongkos Rp 3000 sampailah kita di tempat. mencari.. mencari.. mau makan apa kita? inget pesan mama “jangan makan di tempat lesehan di malioboro, itu muahal!” tapi... kita udah gatau mau makan dimana, cacing-cacing udah pada screaming di dalem perut. gapapa lah sekali-sekali nyobain disini, pikir kita. menu mana menu?? kita langsung mencari makanan yang paling murah, pilihan kita jatuh kepada si pecel lele, dengan harga Rp 10.000, nasi uduk Rp 6.000 dan es teh manis Rp 4.000, so? jadilah dinner kita seharga Rp 20.000. termasuk mahal untuk ukuran kita yang lagi merantau di kota yang asing ini fufu. perut udah terisi penuh, sekarang saatnya ke indomart buat beli air minum dan roti buat sarapan besok pagi. semuanya serba dilakukan sendiri. its really first experience. lemah letih lesu lunglai, balik lah kita ke penginapan, istirahat menyiapkan tenaga untuk besok menjelajah kota Jogja. yeaay!

Kukuruyuuuk.. jam sudah menunjukkan pukul 8, semuanya bangun dan bersiap-siap tempur. thats the first morning in Jogja, udara jogja pagi itu sejuk banget.. rasanya gue udah gak sabar ingin menjelajahi kota tersebut. tujuan pertama kita adalah *tereng tereng* Stasiun Tugu!! karna kita belum punya tiket pulang ke Jakarta dan takut kehabisan, kita memutuskan untuk membeli tiket terlebih dahulu. tapi oh ternyata tiket hanya bisa dibeli di hari H. capcus lah kita ke tempat penyewaan motor, dipikir-pikir betis bakalan kayak tales kalo jalan dari ujung ke ujung, apalagi tempat wisata yang terkenal letaknya jauh. dengan harga Rp 60.000 kita sudah bisa menggunakan motor tersebut selama 24 jam, 2 motor sudah di tangan. matahari terasa menyengat sekali siang itu, perut juga sudah meminta diisi ulang. kita tanya mbak si penyewa motor makanan yang murah dimana, dan dia bilang nasi pecel di  pasar bringharjo. baiklah kita segera menuju TKP, 4 nasi pecel dan 4 es dawet kita beli dan bungkus untuk  makan di penginapan. kita makan rame-rame di kamar gue&ica, kita makan di lantai, pake tangan, saling berbagi haha aseli seru.. haaaa begah banget perut, apa yang biasanya terjadi setelah kenyang? yak betul sekali, ngantuk! oke mari masuk kamar masing-masing, and  lets take a nap!  jam 3 langsung cus ke pantai parang tritis.

Tik... tik... ternyata di luar hujan deras!! omg kita pasrah, jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, tunggu sebentar siapa tahu berhenti. hujan deras mulai tergantikan dengan rintik-rintik, jam sudah menunjukkan pukul setengah 5, kita nekat terobos geremis demi liburan yang menyenangkan, karna besok malam kita sudah harus meninggalkan kota tersebut. 30 menit perjalanan ditempuh dengan motor, badan encok rasanya and......... touch down Parang Tritis!! Waaaa pantaaai!! Pantai ini memang cukup indah walaupun dengan ombak yang besar. Segera kita melepas sendal, menggulung celana dan main air&pasir yeaaay \:D/ Norak? emang! haha tapi kita memang sangat senang. Setelah puas main air dan pasir kitapun bergegas pulang. Rencana selanjutnya adalah makan di sekitar kampus UGM, katanya disitu murah meriah, lets cuus! “BREEESSS” hujan deras membasahi kita yang sedang dalam perjalanan, semuanya basah sampai dalam-dalam, kita terus terobos tanpa pantang menyerah karena hari sudah gelap. Rencana makan di UGM pun dibatalkan, kita pulang ke penginapan untuk mandi dan ganti pakaian. Hujan semakin merajalela, perut udh keroncongan huft. Aha! gue kan bawa payung. Langsung lah gue mengambil payung dan membeli makanan di sekitar penginapan bersama sang kekasih. Pilihan kita jatuh kepada pecel ayam. “pecel ayamnya berapa mas?” “6ribu mbak” “ooh kl sama nasi brp?” “ya iku 6rb uwes sama nasi” HAAA?? OMGGG ini sih kelewat muraah!! Guepun bersorak-sorak gembira. jadilah gue membeli 4 pecel ayam dan beberapa tempe+tahu untuk take away(caelah). Kenyaaaaaanggg..

Tik tok jam menunjukkan pukul 12 malam, saat orang-orang tidur kita justru memutuskan untuk keluar berjalan-jalan. Kapan lagi yakan? Kita keliling Jogja dengan motor, dari ujung ke ujung. Setelah agak cape, nongkrong dulu aah.. Angkringan boleh nih kayaknya. Disitu tersedia berbagai macam makanan dan minuman, kita sih mesen beberapa sate dr mulai sate ayam, kuda, dan sate aneh lainnya iyuuh. Minuman ditetapkan kpd Kopi Joss! Apa itu kopi jos? Kopi ini adalah kopi hitam biasa tapi penyajiannya ditambahkan arang panas, slruuup :9 *liat jam* sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Kasur mana kasur.....

Second morning in Yogyakarta J sekaligus hari terakhir kita disana L Pagi-pagi kita sudah bangun dengan agenda yang padat. Dengan senyum yang lebar serta harapan agar hari ini menjadi hari yang menyenangkan kitapun melangkahkan kaki.. Yak tujuan pertama di hari itu adalah Candi Prambanan, terletak cukup jauh dari penginapan, sekitar 45 menit perjalanan dengan motor. Tapi candi ini masih lebih dekat dibanding Candi Borobudur, itulah mengapa kita memutuskan kesini. Tiket masuk candi Rp 30.000 perorang (kalo gak salah). Kita berjalan-jalan dan berfoto-foto ria. Disana juga ada semacam pasar untuk berbelanja souvenir. Gue dan icapun membeli kacamata hitam seharga Rp11.000, kita juga membeli gelang yang sama yang kita namakan “gelang persahabatan” hahaha :D Look! Ada blankon disana, yuk liat-liat. “Berapa bu? (tanya kita kepada penjual separuh baya itu)” “30ribu” “40rb 2 deh (tanya ivan)” woot? itu masih termasuk mahal menurut gue, dasar ivan gabisa nawar-_- kitapun mengurungkan niat untuk membeli tapi tiba2 penjual itu.... “heh sini, sini ambil, ini cepat beli, udah ditawar dan dikasih kok malah gajadi, gaboleh gitu! cepet beli ini!” *kitapun dimarahi sama nenek-nenek itu* dan memutuskan untuk beli dengan terpaksa huft!

Selesai dari prambanan kita langsung cus ke penginapan untuk check out dan dilanjutkan ke rental motor untuk mengembalikan karena batas pemakaian sudah abis. and then kita menuju stasiun tugu untuk membeli tiket jogja-jkt untuk nanti malam, tentunya dengan kereta yang sama yaitu “gajah wong”. Kita titip semua barang-barang kita di stasiun dan kita istirahat disitu sebentar sambil menunggu sore karena kita akan lanjut ke alun-alun kidul. Sorepun tiba, sekitar jam 3 kita menuju alun-alun dekat malioboro, loh kok sepi? katanya kalo sore disini rame. Kita tanya lah sama tukang becak yang ada disitu dan ternyata oh ternyata kita salah tempat!! Alun-alun yang kita maksud itu ternyata letaknya lumayan jauh dari malioboro, jadilah kita menyewa 2 becak. cukup dengan uang Rp 10.000 kita sudah diantar ke tempat, diantar ke tempat oleh-oleh, ditungguin dan dikembalikan ke tempat semula, murah bukan?

Touch down Alun-alun Kidul, ternyata benar disini rame dan disuguhkan pemandangan orang-orang yang menutup matanya dengan kain hitam dan berjalan menuju 2 pohon besar. Hemm ternyata disini ada mitos loh, kalo kita menutup mata dan bisa berjalan lurus melewati 2 pohon besar itu artinya keingan kita akan dikabulkan!. Yippyyy mari kita coba.......... Segera kita sewa si penutup mata dengan harga Rp 4.000. Woow benar-benar menyenangkan! Tapi setelah bekali-kali gak ada satupun dari kita yang berhasil berjalan lurus menuju pohon, dan suara  tawa pun mengiringi sore indah itu.. Lanjoot kita ke malioboro! Belanja belanjaaa! Jadi malioboro adalah pusat perbelanjaan dengan harga miring yang menjadi tujuan utama para turis. Lihat ini liat itu, beli ini beli itu dari ujung ke ujung sampai langit berganti, dari terang menjadi gelap dari siang menjadi malam. Sebelum kembali ke stasiun kita mengisi perut dulu di suatu warung. Itulah agenda terakhir kita. Jam pun telah menunjukkan pukul 7.45, kereta gajah wong akhirnya datang juga. Langkah kaki terasa berat meninggalkan kota tersebut. Angan-angan kita tinggalkan disana, berharap suatu saat nanti kita dapat kembali kesana dan mengulangnya kembali, dan kenangan kita bawa bersama, tidak akan kita tinggalkan, tapi akan selalu berjalan beriringan, sehingga kenangan itu tak akan terlupakan. Kereta pun berangkat, papan tulisan “stasiun tugu” itupun perlahan-lahan menghilang dari penglihatan. Jogja, thanks for ur great moment! We’ll be back Jogja, as soon as possible J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar